Keterampilan Melipat Kertas - Origami


Anda pecinta kebudayaan Jepang dan hafal dengan berbagai kebudayaannya? Jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah “iya”, Anda akan tahu dan hafal betul dengan origami. Ketika mencintai satu hal, manusia cenderung ingin mengetahuinya lebih jauh. Jika sesuatu itu bersifat bisa dipelajari, manusia akan mempelajarinya hingga benar-benar menguasai.

Sebuah budaya lahir dari kebiasaan masyarakatnya, kemudian terekam oleh waktu. Terangkum oleh semua yang ada di sekitarnya, dan membuat hal tersebut semakin memiliki posisi yang kuat di masyarakat. Begitu lah budaya. Keeksistensiannya selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya.

Jepang adalah negara dengan banyak budaya. Kemajuan berbagai bidang di negara tersebut, khususnya bidang teknologi tidak membuat penduduknya melupakan budaya. Mereka tetap memegang teguh apa yang menjadi identitas bangsanya. Seolah menyadari bahwa hal tersebut penting untuk jatidiri bangsa.

Berbicara tentang origami, nama Jepang tidak pernah lepas untuk disebut. Kedua nama itu memiliki posisi yang sama dengan Indonesia dan batik, atau Indonesia dan Borobudur atau Bali. Tidak terpisahkan meskipun dalam faktanya Borobudur, Bali atau Batik jauh lebih terkenal dibanding Indonesia.

Kebudayaan Jepang

    Mengetahui kebudayaan Jepang secara keseluruhan rasanya tidak berlebihan, karena bagaimana pun juga seni melipat kertas ini merupakan bagian dari budaya Jepang. Di tengah berbagai karya masyarakatnya yang banyak menyumbang kemajuan dalam bidang teknologi, Jepang tetaplah sebuah negara dengan sejarah kebudayaan yang cukup panjang.
Negara ini sudah berjaya dan memiliki kehidupan hebat sejak Indonesia masih belum memiliki sejarah. Peradaban manusianya, sudah berlangsung sangat lama. Masing-masing dari mereka memiliki sejarah yang panjang dalam mengarungi kehidupan. 
Budaya Jepang dalam perkembangannya, adalah hasil interaksi antara budaya Jepang tempo dulu dengan pengaruh dari luar. Budaya asli Jepang disebut juga dengan istilah zaman Jomon atau dalam bahasa Jepang disebut jōmon jidai. Lebih tepatnya, zaman Jomon adalah zaman prasejarah yang ada di Kepulauan Jepang.

    Era dari zaman Jomon ini dimulai pada akhir zaman Pleistosen dan berakhir pada zaman Holosen. Zaman ini memiliki waktu yang bersamaan dengan berlangsungnya zaman batu pertengahan. Jika masih bingung juga, ada satu lagi petunjuk bagi Anda mengenai kapan zaman ini berlangsung, yaitu saat berbagai alat tembikar mulai digunakan.
Dari zaman Jomon itu lah kebudayaan Jepang masa kini tercipta. Tentunya dengan akulturasi dari berbagai budaya luar. Budaya luar yang memengaruhinya juga merupakan budaya tetangga, seperti kebudayaan Korea dan China. Pengaruh dari budaya luar didapatkan oleh Jepang pada 300 SM. Saat itu dimulai dengan hadirnya budaya Yayoi. Budaya ini lah yang “menyumbangkan” sedikit banyak kemampuan dalam menguasai teknik menanam padi bagi masyarakat Jepang. Kemudian juga teknik pembuatan tembikar.
Pengaruh budaya lain yang masuk ke Jepang terjadi pada abad 6 M. Saat itu Yunani dan India memberikan pengaruh terhadap kesenian serta sistem kepercayaan bagi masyarakat Jepang. Pengenalan agama Budha dan sekte Mahayana menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Setelah beratus-ratus tahun, Jepang kembali mendapatkan pengaruh dari budaya luar. Kali ini dari kebudayaan Eropa. Hal ini terjadi tepatnya pada abad ke 16. Amerika Serikat tidak mau ketinggalan. Jepang pun mendapatkan pengaruh dari negara tersebut. Ini terjadi sesaat setelah Perang Dunia II.
Jepang sendiri menjadi produsen untuk produk-produk budayanya sendiri. Ide-ide unik dan baru bermunculan akibat pengaruh dari berbagai kebudayaan tersebut. Budaya-budaya yang unik pun lahir termasuk origami.
Origami tentu bukan satu-satunya budaya yang lahir dari pemikiran masyarakat Jepang. Ada ikebana, boneka khas Jepang, tarian khas Jepang, kabuki atau teater khas Jepang, upacara-upacara tradisional seperti upacara minum teh, dan juga makanan tradisional yang memiliki peminat di banyak negara.
Ya. Jika dilihat berdasarkan urutannya, origami memang menjadi salah satu produk budaya paling tua yang dimiliki Jepang. Hingga akhirnya Jepang juga banyak mengenalkan budaya barunya pada banyak orang. Manga adalah salah satu produk budaya Jepang paling baru. Meskipun demikian, keberadaan manga dan origami tidak saling tumpang tindih, kedua budaya ini berjalan beriringan.

Sejarah Origami

    Judul di atas sebenarnya tidak terlalu penting. Mengingat sudah banyak orang tahu bahwa nama tersebut asalnya memang dari negara sakura. Berdasarkan katanya, origami berasal dari kata “ori” yang artinya ‘lipat’ dan “kami” yang artinya ‘kertas’.  Jadi jika melihat pada katanya, dapat disimpulkan bahwa origami adalah melipat kertas. Dalam perkembangannya, melipat kertas yang dimaksud disertai dengan berbagai teknik sehingga menghasilkan sesuatu yang menarik.
Kehadiran seni melipat kertas ini tak lepas pengaruhnya dari penemuan kertas oleh masyarakat Tiongkok pada 105 M. Dari temuan paling revolusioner itulah, seni ini pun hadir di tengah masyarakat Jepang. Karena harga kertas yang saat itu sangat mahal, penggunaan kertas pun tidak bisa sembarangan. Kertas juga hanya digunakan untuk acara-acara tertentu.
Dahulu, pada masa awal kemunculannya, seni melipat kertas ini hanya menghasilkan bentuk yang tidak begitu banyak. Saat itu, masyarakat Jepang hanya mengenal bentuk bangau dan masyarakat Spanyol mengenal bentuk pajarita. Kedua bentuk origami tersebut adalah bentuk standard yang muncul di awal terkenalnya seni melipat kertas ini.
Adalah Akira Yoshizawa, seorang seniman Jepang yang menjadi pelopor lahirnya bentuk-bentuk baru dari seni melipat kertas. Beliau adalah orang di belakang terciptanya berbagai bentuk kertas lucu yang unik hasil pelipatan. Beliau juga lah pembawa perubahan besar dan perkembangan seni melipat kertas ini.
Akira Yoshizawa lahir pada 14 Maret 1911 dan meninggal di tanggal yang sama 2005 lalu. Beliau memandang seni melipat kertas ini bukan hanya sebagai hiburan kala senggang, tapi sebuah bentuk kesenian yang lebih dari itu. Selama hidupnya, Akira Yoshizawa telah berhasil membuat lebih dari 50.000 bentuk origami.
Pada 1954, beliau menerbitkan monograf yang memuat semua teknik pelipatan kertas. Dalam monografnya beliau menciptakan sebuah penggambaran sistematis yang memudahkan siapa pun untuk melipat kertas. Pelipatan otomatis tersebut dikenal juga dengan istilah diagram. Sistem yang digunakannya disebut Yoshizawa-Randlett.
Beliau mengajarkan bagaimana tahapan-tahapan dalam pelipatan kertas hingga menjadi bentuk yang unik dan baru. Teorinya tersebut berisi simbol, panah serta diagram yang menjadi standard bagi banyak bagi seniman-seniman pelipat kertas.

Origami, Seni Melipat Kertas dari Jepang

    Untuk membuat origami, yang Anda butuhkan tentu saja adalah kertas. Berdasarkan kebudayaan Jepang, kertas yang umum digunakan adalah washiatau wagami. Washi atau wagami adalah kertas tradisional Jepang yang dibuat dengan cara yang tradisional.
Kriteria dari kertas ini adalah memiliki serat yang lebih panjang. Kertas ini bisa diproduksi lebih tipis sehingga memudahkan pelipatan. Selain itu, kertas ini juga tidak mudah sobek atau lusuh ketika harus berulangkali dilipat dan disentuh. Karena untuk membuat origami, Anda pasti akan memegang kertas dari awal hingga akhir. Washi juga tersedia dalam beberapa pilihan warna.
Bentuk origami yang paling standard adalah burung bangau. Anda juga pasti bisa membuatnya. Kemudian ada bentuk katak. Bentuk katak dan bangau bisa dikatakan sebagai bentuk dasar dari seni ini. Mereka yang sudah ahli, tentunya sudah menempatkan dua bentuk ini di luar kepala. Dari kepintaran dan keuletan mereka, origami kini hadir dalam banyak bentuk.
Bentuk seni melipat kertas yang akan membuat Anda tercengang salah satunya adalah bentuk berbagai macam hewan. Hewan-hewan tersebut antara lain kuda, babi, kepiting, belalang, dan kadal. Ketika Anda melihat bentuknya, yakin bahwa Anda juga tidak akan percaya jika hewan-hewan tersebut terbuat dari kertas.
Origami bukan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk dipelajari. Dengan kemudahan informasi yang didapatkan, Anda bisa berlatih sendiri lalu menciptakan kreasi-kreasi baru. Jika berniat untuk serius menekuni bidang ini, Anda bisa mengikuti berbagai klub yang fokus mengulas dan belajar seni melipat kertas. Di sini Anda akan menemukan tempat yang pas untuk hobi dan kegemaran.
Belajar origami intinya adalah imajinasi, ketekunan serta ulet. Bayangkan sebuah bentuk kemudian pegang kertas dan mulai lah melipat. Lipat lah sesuai dengan imajinasi Anda. Lipat ke kiri, lipat ke kanan, tekuk, tempelkan, sisipkan, dan lain-lain. Lakukan semua itu dengan daya nalar. Karena, seni ini bukan hanya seni biasa.

0 Response to "Keterampilan Melipat Kertas - Origami"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Free Automatic Link